disebalik itu...

Sunday, January 2, 2011

Dunia Tanpa Warna ( Muhasabah )



Cuba bayangkan dunia tanpa warna, yang ada hanyalah warna hitam dan putih. Bayangkan kepudaran dan kesuraman. bayangkan dunia tanpa keceriaan dan senyuman.


Apa perasaan kita?

Sanggupkah kita hidup di dunia itu? Berapa lama?


Betapa warna warni itu adalah nikmat anugerah Allah SWT yang cukup bernilai. Namun berapa ramai yang mensyukurinya? Bahkan, kebanyakan kita tidak pernah mensyukurinya hinggalah nikmat itu ditarik balik oleh Allah SWT.



Inilah hakikat insan "suka menghitung nikmat yang telah hilang". Jika kita ingin mengetahui tentang nikmat warna ini, tanyalah pada orang buta. Tentu ia akan menjawab dengan linangan air matanya. Betapa ingin dia melihat warna, betapa setiap hari ia hanya melihat warna hitam yang tidak bercahaya.

Tidakkah kita melihat betapa warna-warna alam ini menggambarkan halus dan Maha Sempurnanya ciptaan Allah SWT. Betapa warna alam ini menjadi bukti kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Ada juga manusia yang terhenti jiwanya setakat mengkagumi keindahan alam namun tidak merasa ta'jub dengan Penciptanya.Betapa alam ini adalah lukisan kebesaran dan keagungan Allah SWT maka rugilah jiwa-jiwa yang sekadar mengkagumi lukisan tetapi tidak Pelukisnya. 



Lihatlah pergantian siang dan malam, bayangkan jika kita melihatnya untuk kali yang pertama dalam hidup kita. Tidakkah kita menemui kehalusan, kesempurnaan, kehebatan dan keagungan. Bukankah Allah SWT tidak jadikan semua ini sia-sia. Bahkan mukmin yang melihat keindahan ini akan menghubungkan terus kejadian ini dengan hari kepulangannya kepada Allah SWT. Betapa segala keindahan ini akan sirna, betapa semua ini hanyalah sementara dan betapa semua kita akan kembali kepadanya sehingga akhirnya ia terus tersungkur sujud sambi berdoa "Ya Allah, selamatkanlah diriku dari Api Neraka"

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (Ali Imran/3:190-191)


No comments:

Post a Comment