disebalik itu...

Saturday, November 13, 2010

Engkau yang kurindu di hujung sajadahku..

Resah yang bergejolak di relung hati.. Adalah sepenggal dari tumpukan kisah hidup yang senantiasa datang menghampiri.. Berpeganglah kita pada Ayat-ayat ALLAH.. Kerana disanalah akan kita dapatkan inspirasi.. Kerana disanalah akan kita temukan ubat bagi gersangnya rasa.. Sebagai penerang bagi jalan yang terasa gelap.. Sebagai penuntun kala diri ini tersesat..

Ya ALLAH.. Jadikanlah hati ini sebagai hati yang selalu hanya cinta dan rindu akan rahmat dan kasih sayang-Mu.. Dan jadikanlah rahmat dan kasih sayang-Mu sebagai naungan di dunia dan di akhiratku.. Kerana tiada harapan terindah.. selain mengharap redha-Mu ya Robb..



Pernahkah kita memerhatikan, sesungguhnya apakah yang sedang dicari oleh seorang pengembara ketika dia berkelana menembusi segala belahan dunia..?? Ataukah kita pernah sedikit merenung, sebenarnya apa yang ingin didapatkan oleh seorang pendaki gunung ketika harus bersusah payah mencapai puncak tertinggi dunia sehebat everst..?? Pada hakikatnya, mereka sedang mencari kedamaian. Meneliti titik tertinggi dari sebuah pencapaian dalam hidup mereka, lalu dengan itu semua mereka akan merasa puas dan tenang kerana berhasil mencapai apa yang mereka impikan selama ini.

Tapi, apakah semua pencapaian itu membuat mereka semua bahagia..?? Jika ya, kenapa mereka masih saja terus mendaki ganasnya pergunungan, atau masih saja menghabiskan wang untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut berulang kali..?? Bahkan, demi sebuah kualiti hidup sebagai seorang pendaki, mereka rela bermalam di dinginnya pergunungan sebagai bentuk kecintaan mereka atas apa yang mereka cari selama ini.

Jika kita memahami, sesungguhnya kebahagiaan itu takkan pernah terpuaskan jika kita hanya menjadikan dunia sebagai patukan kebahagiaan. Seberapapun keberhasilan yang kita raih, nescaya kedamaian dan ketenangan itu takkan pernah kita temukan jika dunia masih saja menjadi alasan untuk bekerja. Dia justeru akan melemahkan, dia akan menggoncangkan, dia akan melahirkan keserakahan untuk terus menerus diupayakan.



Lalu dimanakah letaknya titik kebahagiaan itu..??

Ternyata, tak perlu pergi jauh dalam mencari sumber kedamaian. Tak perlu menghabiskan wang hanya untuk mengejar kepuasan. Sesungguhnya ia begitu dekat dengan kita. Kita hanya memerlukan ruang untuk mengingati ALLAH, agar tenteram berkelana dalam hangatnya rasa.

ALLAH berfirman :

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat ALLAH. Ingatlah,, hanya dengan mengingat ALLAH sajalah hati akan menjadi tenang" (Ar-Ra'd : 28) 

Bagi orang-orang beriman, mengingati ALLAH adalah bahagian yang tak terpisahkan dari mereka..
Ia menjadi pengubat bagi hati yang terluka.. 
Ia menjadi penguat tatkala jiwa dalam hiba.. 
Bahkan ia menjadi penyalur rasa cinta..
Hanya buat ALLAH dan kekasih Muhammad Rasulullah..

"Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama ALLAH, dzikir yang sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." ( Al-Ahzab :41-42). 

Terkadang.. kerasnya dunia membuat kita lupa untuk bersujud di pekatnya malam, kesibukan untuk mencari sesuap nasi membuat puasa menjadi sesuatu yang 'mahal' harganya. Bahkan solat yang menjadi kewajiban hanyalah sebuah aktiviti tanpa roh yang tidak memberikan kesan pada jiwa. Ia malah menjadi beban dan begitu berat untuk dikerjakan. Orang-orang yang lalai telah diingatkan ALLAH dalam firman-Nya :

"Dan sesungguhnya Kami jadikan isi neraka jahannam kebanyakan jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat ALLAH) dan mereka mempunyai mata, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan ALLAH, dan mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat ALLAH). Mereka itu sebagai binatang ternak bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Al-A'raf : 179).

Duniakah yang membuat kita lupa pada ALLAH?? Dengan alasan mencari kedamaiankah sampai banyak pekerjaan dakwah yang terlupakan..??


Sejatinya, semua aktiviti dan kerja-kerja kita seharusnya selalu membawa ALLAH di hati kita. Ruang dimana kita mampu merenungi sekerdil apa jiwa kita. Dia Dzat yang seharusnya kita letakkan sepenuhnya di dalam jiwa kita bahkan Dia-lah Dzat yang seharusnya kita ingat dan kita syukuri nikmat-Nya.


فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ

"Kerana itu ingatlah kamu kepada-Ku nescaya Aku ingat kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku." (Al-Baqarah :152) 


Adakah kebahagiaan yang paling menghangatkan sebahagia mengingati ALLAH..??
Adakah rasa yang paling berharga selain kecintaan yang berlimpah kepada ALLAH..??


Ternyata, sumber kenikmatan, kedamaian, serta kebahagiaan yang selama ini kita kejar,, sesungguhnya begitu dekat dengan kita. Kita hanya perlu waktu untuk muhasabah diri yang begitu hina, menisbahkan segala cinta dan rasa kita hanya untuk-Nya ALLAH Azza wa Jalla. ALLAH sentiasa bersama kita tatkala kita ingat kepada-Nya, ALLAH akan mengingati kita dalam diri-Nya tatkala kita mengingat-Nya dalam jiwa kita dan ALLAH akan mengingat kita dalam suasana-suasana yang lebih baik tatkala kita mengingat-Nya pada suasana apapun...


"Aku menurut prasangka hamba-Ku tentang Aku. Aku bersamanya bila ia mengingat-Ku. Bila ia mengingat-Ku dalam jiwanya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Bila ia mengingat-Ku di tengah khalayak, maka Aku mengingatnya di tengah khalayak yang lebih baik." (Mutafaq'alaih).


Ya.. ALLAH lah sebaik-baiknya Dzat penolong.. Dia lah yang akan senantiasa memberikan ruang bagi jiwa untuk menembus batas kebahagiaan yang selama ini kita cari.. Dan Dia lah yang seharusnya kita jadikan sebagai alasan kenapa kita harus belajar, bekerja, berkarya mahupun bercinta..

InsyaALLAH.. hidup ini indah.. jika segalanya kerana ALLAH..


Carilah ketenangan dengan mendekatkan diri pada ALLAH.. 
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah :186) 


suci: usah di daki gunung merapi.. kelak membakar diri.. ketenangan hanya akan kau temui.. bila hatimu milik ILAHI.. 

No comments:

Post a Comment